Jadi wajar ketika ada hal yang tidak tercapai, seseorang menjadi stress, down, limbung dan tak tahu apa yang
akan dikerjakan!
Photo by Ivan Samkov from Pexels |
Ada keterampilan penting, untuk menghadapi kemungkinan buruk itu, yaitu, mengasah kemampuan dan
kesiapan mental, menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, dengan cara “predict un-predictable” – perkirakan
yang tidak terkirakan!
Seperti apa sih?
Contohnya begini, suatu ketika anda, mengikuti sebuah test wawancara kerja dengan posisi yang sangat anda
idamkan.
Secara umum, semua orang akan mempersiapkan yang terbaik, agar bisa lulus. Tetapi, tidak banyak yang
mempersiapkan diri untuk gagal dalam wawancara tersebut.
Orang yang mempersiapkan kegagalan, bukan berarti dia tidak bersemangat untuk meraih keberhasilan, tetapi
lebih pada menyiapkan mentalnya, agar tidak terpuruk dalam kesedihan, frustasi yang berlarut, atau melakukan
hal-hal negatif, yang justru merugikan masa depannya.
Jadi, mereka yang mempunyai keterampilan "predict unpredictable” adalah, orang yang TAHU APA YANG HARUS
DILAKUKAN JIKA DIA GAGAL!
Ketika gagal, dia sudah menyiapkan “rangkaian tindakan dan kegiatan” antisipasi.
Semua sudah persiapkan, digambarkan, disusun dan di-instal dalam pikirannya, sehingga ketika benar-benar
terjadi, maka tubuh dan pikirannya akan merasa biasa saja, karena memang sudah mempersiapkan diri.
Berikut ini contoh rangkaian tindakan dan kegiatan yang disiapkan, ketika seseorang gagal wawancara;
- Ketika diumumkan gagal, maka saya akan rehat sejenak, dengan cara rekreasi ke pantai dan bersenang-senang di sana.
- Setelah itu, saya akan mencoba mencari informasi peluang lain yang menarik,
- Saya akan hubungi; guru, dosen, teman atau saudara-saudara saya punya informasi peluang itu,
- Selama proses pencarian itu, saya akan meningkatkan kemampuan fotografi dan videografi saya.
- Saya akan bergabung dengan komunitas yang menunjang kemampuan saya,
- - dan seterusnya.
Jika semua tindakan dan kegiatan itu sudah dibayangkan sebelumnya, dan tergambar dengan jelas dalam
benaknya, maka kemungkinan terkena stress jadi rendah.
Kemampuan untuk mempersiapkan hal-hal tidak terduga seperti itu, tidak hanya bisa dipraktikkan untuk sesuatu
sesuatu yang besar, tetapi juga untuk hal-hal sederhana, seperti menolak ajakan teman melakukan sesuatu yang
tidak disukai. Juga ketika menghadap guru, dosen atau bos yang sedang marah!
Nah sudah jelas?
Ada yang mau mencoba?
Sampai jumpa!
********
Versi Youtube
Tidak ada komentar: