Setelah puluhan (bahkan ratusan) kali download berbagai macam distro dan mencobanya baik secara liveCD/USB dan bahkan sebagian menginstal dan membongkar pasangnya di Laptop dan Netbook saya, akhirnya hari ini saya putuskan menginstal Distro LXLE turunan Lubuntu 12.04 -- wuih... seharian - sejak jam 8 hingga menjelang maghrib, saya berganti-ganti menginstal distro linux.
Sebenarnya pilihan pertama adalah memakai PearOs Linux edisi Comice 4 yang ada khusus untuk netbook. Saya tertarik menginstal PearOs yang juga turunan ubuntun dan debian ini karena teman saya menginstal PearOS 8 di netbooknya. Desktopnya cukup bagus, tetapi untuk netbook ternyata butuh resolusi VGA Monitor yang tinggi, sehingga ada beberapa kotak dialog yang tidak bisa diakses tombol OPEN atau Next -nya. Saya obok-obok di situs http://sourceforge.net akhirnya nemu PearOS edisi Netbook, tetapi versinya "cukup lama" yaitu comice 4 yang turunan Ubuntu 11.04
Pagi tadi saya instal PearOs 4, tampilannya keren seperti Apple. Dengan desktop turunan gnome yang menunya dibagian kiri atas. Tetapi yang membaut saya frustasi adalah - desain desktop yang keren itu justru tidak memudahkan saya mencari aplikasi yang saya butuhkan. setiap kali mencari browser Midori yang jadi default PearOs 4 ini, saya harus mengetikkannya di menu aplikasi. selain itu Midori sendiri bagi saya kurang memenuhi kebutuhan - karena saya tidak bisa menginstal Add On seperti di Firefox atau chrome. Nah sayangnya ketika saya mau menginstal Firefox dan Chrome via software managernya -- ternyata prosedurnya "berbelit-belit" dan saya tidak menemukan repository dari kedua aplikasi itu. saya juga sudah mencoba cari via google versi DEB buat rubah api dan chrome, tetapi ternyata saya harus compile sendiri dan bahkan tidak kompatibel :( - masih banyak lagi hal-hal yang membuat saya kurang sreg dengan PearOS 4 ini.
Menjelang sore akhirnya saya putuskan instal LXLE - dan alhamdulillah aplikasinya lengkap mulai office, download manager sampai torrent client, dan asyiknya lagi beberapa aplikasi dobel, misalnya untuk download manager pake flush dan Uget. Untuk mencari file ada FIle Finder dan catfish finder, untuk file manager ada PCMAN dan Gnome Commander. dan yang lebih penting lagi, saya bisa instal Chrome, Tux Paint, Kingsoft Office dan melakukan update besar-besaran via software manager dan synaptic package manager - alhamdulillah lancar....
dan yang lebih penting lagi saya menulis ini pakai LXLE :)
serunya lagi sepanjang nginstal seharian ditemani Kya, sambil nyuapin, belajar mengeja dan juga "menganggu" netbook yang baru saya instal untuk test drive main game online :)
alhamdulillah
Kalau saya menggunakan induknya, pakai ubuntu 12.10. Walaupun beberapa tahun belakangan ubuntu banyak menuai kritik karena menggondol unity sebagai desktop environmentnya menggantikan gnome, saya lebih nyaman menggunakan unity, saya kurang suka bila memanggil aplikasi dengan cara breakdown satu persatu seperti di windows atau kde, saya lebih suka memanggil aplikasi dengan mengetiknya, karena menurut saya bisa 2x lebih cepat, walaupun fasilitas search ini juga ada di kde maupun windows, namun di unity teras lebih longgar. Konsep ikon menu yang ada disebelah kanan menurut saya itu hal berbeda dari yang lain. Untuk software cangkingan menurut saya bagus, dengan menggandeng firefox sebagai main browser, atau kalau kurang puas bisa di install chrome. Untuk support jika terjadi troubel, forum di ubuntu menurut saya paling komplit dari seluruh distro yang ada, itu sangat baik bagi seorang newbie seperti saya. Beberapa mungkin timbul masalah, seperti pada leptop jadul saya, misal brightness yang tidak bisa diatur menggunakan tombol yang ada, modem yang tidak bisa auto detect, harus install driver wifi, namun semua pemecahan permasalahan tersebut, membuat saya semakin mempelajari ubuntu ini, dan semua ada solusinya. Distro favorit saya saat ini.
BalasHapusBtw saya pakai safari saat buka blog ini, pas nulis di address hmcahyo.com gabisa kebuka, baru setelah dikasih www menjadi www.hmcahyo.com baru bisa kebuka, kasus ini mungkin mirip saya dulu, kalau menggunakan firefox masalah ini tidak akan trjadi karena firefox secara otomatis meredirect dari namadomain.com menjadi www.namadomain.com, namun berbeda saya menggunakan ie atau safari. Waktu itu solusinya saya masuk menu dns, disana pilihan redirect, prinsipnya disana disetting bila ngetik namadomain.com langsung di redirect ke www.namadomain.com Sebagai referensi monggo pak diwaos di link berikut : Www.o-om.com/2008/02/solusi-redirect-domain-tanpa-www-web.html
BalasHapus